Biasanya ada Pak Mamat atau Bi Iroh yang nemenin kamu.” ujarnya menerangkan kekhawatirannya.“Sudah, percaya deh sama aku. “Bram, kamu gak makan?” tanya Nina.“Tadi udah sarapan di rumah.” jawabku jujur.“Kamu emang lagi gak ada kuliah? Bokep Arab Ayo masuk kelas!” serunya tegas.“Aku ngopi dulu bentar ya.” mohonku sambil menatap wajah manisnya. Hanya Tuhan dan dirinya sendirilah yang mampu. Kalau kamu gak ada acara temenin aku ya.” pintanya lagi.“Aseekkk… Makasih, ya Nin, aku bisa.” seruku girang.Saat sedang enak-enaknya ngobrol dengan Nina sembari menikmati secangkir kopi, aku dikagetkan oleh seorang cewek yang tiba-tiba duduk di sebelahku.“Bram, ya ampun kamu itu ditungguin dari tadi juga di parkiran.” serunya tiba-tiba.“Kan hari ini kita ada tugas kelompok.” cerocosnya lagi.“Haahhhh… Tugas kelompok?” tanyaku polos. Weeek…!!” jawab Nita sambil memeletkan lidahnya.“Hmmmm….!” Aku berdehem sejenak lalu berkata. Soalnya Mamamu khawatir takut ada apa-apa dengan kamu, Nit.” ucap Bunda di ujung telpon sana.“Iya, Bun. Lalu lanjutnya, “Senyum dong, jangan ditekuk gitu mukanya.


