Karna memang hidupku dari sejak muda di Tapanuli dulu sudah keras, tampangku jauh lebih tua dari umurku sebenarnya. Dan ternyata setelah kejadian, aku betul-betul menggigil. Bokeb Namaku tak penting. Sungguh beruntung kurasakan. Ah, ini aja pun udah nikmat betul kurasa. Perlahan-lahan, kubuka retsleting celanaku dan kukeluarkan kontolku. Clara, 14 taun dan Jessica, 12 taun. Karna aku memang tak bisa menyetir, jelas Pak Tanto harus menyetir mobil dengan Bu Sylvia duduk di sebelahnya. Sebagai satpam pun iya, pembantu pun iya. Seperti satu garis saja. Sudah ada beha (atau miniset?) memang di sana. Perlahan-lahan, kubuka retsleting celanaku dan kukeluarkan kontolku. Kedua kaki Jessica kukangkangkan, kutaruh di kedua sisi kakiku. Dengan lembut kuraba-raba dan kuremas-remas tetek mungil si Clara. Bahkan kutarik sedikit sisi bawah celananya dan kudorongkan pantatku biar kepala kontolku tergesek ke bibir memeknya. Kedua kaki Jessica kukangkangkan, kutaruh di kedua sisi kakiku.
