Apalagi Wawan dan Suwito ikut menyusu pada payudaraku dengan remasan remasan kecil.“Aduh… oooh…”, erangku antara sakit dan nikmat. “Lho Non Eliza, katanya mulai kemarin saya boleh menikmati Non?” tanya Wawan memprotesku. Bokep SMA Tapi bukan itu yang harus kupikirkan, maka aku melihat ada apa dengan selangkanganku. Aku hanya diam menahan nikmat, ketika sendok kecil itu mengorek ngorek vaginaku dengan lembut, seolah menyendoki cairan cintaku dan sperma sperma dari Wawan dan Suwito. Dan aku segera masuk ke kamar mandi, membersihkan tubuhku dari keringatku dan keringat 3 orang tadi, juga vaginaku kucuci bersih, hingga terasa kesat.Mungkin karena cuma 1 ronde, tubuhku tak terlalu lelah. Aku juga ikut panik, segera memakai celana dalam dan celana panjang ini, kemudian berlari kembali ke kamarku. Yah, kebetulan deh. Kami kan juga harus kerja membersihkan bagian luar rumah Non…”.










