“Nanti baring aja lagi di kamar, bunda kelak nyusul..”Jawabnya sambil berusaha meraih celana dalamnya. Bokep Montok “Makasih den..nanti aja, mbak mau selesai2 cucian pakaian dulu..” Jawabnya. “Hehe..kenapa, takut saya gak bakal dateng lagi ya?” Tertawanya membikinku lega. “Mbak rela ngelakuin apa aja den supaya den percaya mbak mau balikin uangnya..”Sergahnya. Mbak Juminten telah berhenti menangis, matanya terpejam, hanya terdengar suara nafasnya yg terputus2, buah dadanya bergoyang2 mengikuti gerakanku. “Ahhhhh…sshhhhhh…mbaaak…aduuhhhh…..” Jeritku panik. “Iya temenin saya di ranjang, saya lagi kepengen gituan dengan perempuan sekarang..”Jawabku, aku tau mukaku memerah. Tanganya lembut memeluk punggungku. Kedua tanganku bergerak cepat melepas celana singkat serta celana dalamku. Aku menggeletakkan tubuhku di kasur, trus terang aku pun dilanda ketakutan.Aku tengah dilanda gairah, tapi was2 dengan kemungkinan kurang baik yg dapat saja terjadi. “Telah telat mbak” Suaraku bergetar menghardiknya. Kami kembali sama2 membisu.
