Aku dan Tia memilih untuk sembunyi di kamar. Vidio Sex aku sangat membutuhkan kasih sayang kalian berdua. Sesekali bibir Tia mengecup keningku dengan hangat dan tangannya membelai lembut setiap helai rambutku. Kalaupun tidak bertemu, kami tetap berkominikasi lewat telepon. Aku tau pasti, Evi pasti marah dan cemburu melihat kedekatanku dengan Tia. Ada apakah ini, Tuhan?Hari itu hujan cukup deras mengguyur kota Cirebon, hingga akhirnya di kantor hanya tersisa aku, Evi dan satu teman lagi. Oh my God … perasaan apa ini. di sana pula aku berkenalan dengan Tia, seorang gadis yang cantik, berbadan tinggi sintal dan berkepribadian menarik. Akhirnya kami memisahkan diri dari keramaian. Tia memeluk erat tubuhku dari belakang, sambil bibirnya sesekali ditempelkan diarea sensitifku, di belakang telinga dan payudaranya yang kenyal menempel lembut dipunggungku, membuat darahku naik sampai di kepala.Terdengar bisikan suaranya yang manja “Terasa ngga ?”.
