Beberapa hari kemudian ada rapat organisasi lagi, aku tidak akan menyia-nyiakan lagi kalau hari ini aku mendapat kesempatan. Vidio Bokep Tiyas berteriak, Ahhhhhhhh, aku mengeluarkan Penisku dari memeknya dan langsung keluarlah darah segar membanjiri jok mobil belakangku.Saay lanjut ga? Fredigan sedikit kaget Tiyas pun menjawab “Eeehh kamu Fredi, buat apa kamu minta nomer telpon aku”. Masa liat gratis, gak bayar, ucapnya manja. Maklum baru pertama kali kami melakukannya. ”Iya..ini siapa??” Tiyas menjawab. Aku hanya memiliki tinggi 166cm, badanku yang gak sispack, dan face wajahku yang biasa saja membuat aku mengurungkan niatku tadi. Cuaca saat itu mendukung sekali cuaca hujan gerimis dan pada saat itu kami berdua di mobil. Tiyas yang membalasnya Fredigan menjambak rambutku. Ternyata Tiyas itu orangnya sangat aktif dalam setiap organisasi yang ada di pondok. Setidaknya aku dan Tiyas setiap akhir weekend diisi dengan berhubungan Sex. Dia mengerang, emh..ehm..ehm.., tanda dia mulai bereaksi pada sentuhan tangankuAku yang tidak tahan Fredigan Memeknya.
