“Iya ibu cantik sekali, pak Guruh beruntung punya istri kayak ibu yang cantik dan pinter”, katanya kembali memujiku.“Terimakasih atas pujiannya, tapi aku sudah berusia 35 tahun jadi dibandingkan dengan perempuan yang seusia kamu pasti lebih cantik, apa lagi aku bersuami dan punya anak lagi”, jawabku sambil menyakinkan kalau aku bersuami.“Tapi ibu tetep cantik kok, walaupun punya anak”, dia kembali memujiku. Bokep Rusia Apa masih perlu syarat lagi untuk ditilang?”, kataku sedikit menyindir. Dan tanpa sadar dia telah mencium pipiku, dia melihatku dengan mata sayu lalu tiba-tiba dia mulai mencium pipiku kembali. Aku pun lansung angkat teleponnya.“Halo… Selamat pagi”, jawabku. “Randi bu, katanya ibu sudah tau”, jawab pembantuku yang polos. Apa masih perlu syarat lagi untuk ditilang?”, kataku sedikit menyindir. Kamipun merapikan diri. Diwaktu ngobrol asik pembantuku membawa minuman teh buat Randi dan aku.“Silahkan diminum Ran”, perintahku sama Randi. Dan aku berkata sambil menikmati goyangan pantat Randi.“Ran, coba diamkan dulu pantatmu itu…”, pintaku sama Randi.Ran pun menuruti saja




















