aduh siapa ya namanya Ibu itu..” aku sedikit gugup.“Ya halo.. XNXX Jepang Namun karena aku tidak punya keahlian apa-apa, aku hanya dijadikan tukang cuci rambut para pelanggan sebelum dipotong.Pekerjaan ini aku terima dengan ikhlas. Aku pikir sedikit aneh, kemarin baru dicuci kok sekarang minta dicuci lagi.Tapi peduli amat, yang penting uang masuk kantong, pikirku. Hal ini sering kulakukan kepada pelangganku untuk merangsang syaraf rambut dan syaraf muka.Mataku dari atas kepalanya memandang tubuhnya yang telentang di atas kursi cuci. “Waduh Bu maaf nggak bisa Bu. Oh ya, rambutnya nggak usah dikeringin pakai pengering.. maaf Bu.. oh.. Seringkali minta dicreambath, tetapi kadang-kadang juga hanya cuci saja.Setiap datang, dia paling sedikitnya menghabiskan uang lebih kurang dua ratus ribu rupiah, ya untuk perawatan lainnya.
















