Aku kembali menuju Bandung. Bokep sex Lidahnya tak melewatkan seincipun batang kemaluanku. Keteganganku yang tadi sempat turun oleh “gangguan” orang lewat, kini naik lagi. Sari menarik perhatianku karena paha mulusnya “diobral”. Ada beberapa bank, kantor pos dan kantin. Sari menyambut dengan permainan lidahnya. Selama ini Sari memberi sinyal “bisa dibawa”, tapi sekarang ia menolak masuk hotel. Kali ini gerakan kepalanya memang cepat. Entah kenapa Sari mau saja kuganggu. Nikmatnya.., Baru kali ini aku menyetir sambil dikulum. Syukurlah. “Terusin.., Sar..”, perintahku.Sari bangkit lagi. Diapun mengulum sambil was-was. Kadang ditelusuri dari ujung ke pangkal, kadang berhenti agak lama di “leher”. “Ini.., engga bisa ilang”, kataku sambil menunjuk noda itu. Kelihatannya ia sudah biasa ber-oral-seks. Di tepi kanan jalan ke arah Tangkuban Perahu itu banyak terdapat kedai-kedai jagung bakar. Dia rupanya sudah tidak bekerja di toko koperasi itu lagi, sekarang kerja di Bagian Administrasi di sebuah Guest House. Aku juga memberinya uang dengan harapan agar lain kali bisa kusetubuhi.Esoknya ketika




















