Kami berempat adalah teman-teman lama. Bokep Cina Hati-hati, jangan lupa pulang lho, besok.”Mei dan Yen segera berpakaian dan meninggalkan ruangan. “Aah.. Yen mengedipkan matanya sekilas sambil melirikku. “Kami pergi ya. Kedua tanganku dengan cepat menerobosi celana dalam keduanya dan bersarang di kemaluan masing-masing. Dewi menjerit karena orgasme yang menggelora.Kusentakkan tubuh Dewi ke atas. Bibirnya sedikit terbuka dan mendesis-desis. Yen melirik ke arahku sambil menulis SMS di ponselnya. Kuletakkan kepala kemaluanku di atas bibir-bibirnya. Di ruang inilah dulu aku berpesta seks pertama kali dengan Mei dan Yen. Kemudian perlahan tapi pasti aku mendorongnya ke depan. Pahanya kini dibuka lebar-lebar sehingga aku dapat leluasa menggenjot kemaluannya itu. Pantatnya itu, aduhai besarnya. Ia menggeletar. Ia mengenakan celana dalam dan BH berwarna cream. Akan Yen atur. Sungguh pemandangan yang mengungkit birahi terpendam.“Senang berkenalan dengan Mas Ardy”, kata Dewi sambil menyambut tanganku.Aku merengkuh tubuh sintal dan sexy itu ke dalam pelukanku.
