Akupun mencoba memberinya pengertian “Aku mengerti Galih.. Bokep Family suuudaaah… aaaagggggghh..” Dia dekap dengan erat tubuhku, dan akupun membalasnya dengan tubuh yang masih sama-sama lemas kamipun tertidur lelap di atas tempat tidur tersebut. Dan benar saja hari itu Galih menemuiku bukan untuk jalan bareng tapi meutuskan untuk meninggalkan aku.Aku tidak mempercayainya tapi dia beralasan kalau dia akan sibuk belakangan ini. ooouuggghh.. ayo bangun sarapan dulu..” Aku tidak bergeming, tapi aku terkejut ketika mendengar suara yang aku kenal “Papa dengan siapa di hotel ini..” Saat aku buka mataku, aku lihat Galih dengan tatapan kaget berteriak melihatku berada di tempat tidur papanya. Dan kebetulah perusahaan papa Galih yang menjadi partner bisnis perusahaan kami, dan aku biasa memanggilnya pak Reza.Tapi dia memintaku untuk memanggilnya om Reza jika berada di luar kantor.




















