Kedua tanganku terus memegangi kepalanya yang tenggelam di selangkanganku, saat lidahnya menjilati klitorisku dengan lembut.Dan benar saja, tak lama kemudian tubuhku mengejang dengan hebatnya dan desahanku semakin keras terdengar. Batangnya yang keras kujilati hingga mengkilap.“Sekarang kau boleh entot kemaluan Mama, Tom..” kataku setelah puas mengulum penisnya. Bokep Indo Live Hasratku sering tak terlampiaskan, akibatnya aku sering uring-uringan. Dan Tommy tampak tenang-tenang saja melihat kelakuanku.Aku jadi salah tingkah, tapi merasakan liang vagina yang makin basah saja, aku turun dari tempat tidur dan berjalan ke arah Tommy. Tapi anak sulungku itu belum juga ejakulasi membuatku penasaran dan bangga. Hasratku sering tak terlampiaskan, akibatnya aku sering uring-uringan. Sejak saat itu aku tak lagi stress karena sudah mendapat pelampiasan dari anakku. Aduh, tak henti-hentinya aku mendesah akibat perlakuan Tommy.Ciuman Tommy berlanjut ke perut, dan anakku itu pun berjongkok sementara aku tetap berdiri.




















