Lidah saya meneruskan tariannya di sana. “Ah… Masukin Gus… Tolonggg… jangan siksa saya… Masukin…” mohon Vivi.Saya tersenyum dan bersiap-siap memasukkan tongkat wasiat saya. Link Bokep Saya kembali memberikan dia waktu untuk menikmati arus kenikmatan tersebut. “Kenapa… Kenapa Vi? Ketika kancing tersebut terbuka, terpampanglah pemandangan sepasang gunung yang begitu indah. Tetapi setiap kali kita melihat adegan rekaman tersebut, dengan cepat gairah nafsu menguasai kita.Di pagi hari Vivi menghapus rekaman tersebut. Dia menundukkan kepalanya. “Ahhh… oh… enakk Gus…” seru Vivi sambil mengangkangkan kakinya lebar-lebar.Cukup lama lidah saya bermain di daerah kewanitaannya dan Vivi cuma bisa mendesis dan menikmati setiap sentuhan lidah saya. Saya orgasme tiga kali dan Vivi sekitar tujuh kali. Enam bulan kita bersama, kenapa kamu membohongi saya?” suara saya meninggi menahan amarah dan duka. Saya bermaksud mengenalkan Vivi pada beliau.Jumat malam saya diminta boss saya untuk menemani lima tamu perusahaan saya ke karoake Hailai.




















