Akhirnya aku pikir, biarlah aku main lagi di ronde kedua bersama pembantunya.Pembantu itu pun juga tampaknya bergairah sesudah melihat permainan aku dgn majikannya. Bokep Family Ia pun terlihat agresif dgn posisi seperti itu.“Aha.. sleppp.. Saat itu aku sempat melihat pembantunya mengintip permainan kami. Saat itu aku sempat melihat pembantunya mengintip permainan kami. Kemudian dosenku yg sudah duduk di depan aku berkata, (mungkin karena aku melihat belahan dada pembantu itu)“Kamu pingin ya “nyusu” juga ya sama payudara yg sintal..?” Aku pun tergagap dan menjawab,“Ah… enggak kok Bu..!” Lalu dia bilang,“Nggak papa kok kalo kamu pingin.., Ibu juga bersedia nyusuin kamu.” Mungkin karena ia aku anggap bercanda, aku bilang saja,“Oh.., boleh juga tuh Bu..!” Tanpa diduga, ia pun mengajak aku masuk ke ruang kerjanya. Ia membalasnya dgn meremas-remas buah kemaluan aku menggunakan sabun (bisa pembaca rasakan nikmatnya bila buah zakar diremas-remas dgn sabun).Sesudah 15 menit kami bermain di bath-tub, kami akhirnya berdua mencapai klimaks yg keempat bagi dosen aku




















