berember-ember. Vidio Porno Ah, semuanya indah-indah dan kelihatan harganya begitu mahal. Selera makanku mendadak punah. “Alhamdulillah, jazakallahu…,” ucapnya dengan suara mendalam dan penuh ketulusan.Ah, Maryamku, lagi-lagi hatiku terenyuh melihat polahmu. Aku menghitung sudah delapan orang keluar dari rumah itu, tapi isteriku belum juga keluar. Katanya mau kayak Rasul? Selalu saja, kalau tak keasinan, kemanisan, kalau tak keaseman, ya kepedesan!” Ya, aku tak bisa menahan emosi untuk tak menggerutu.“Sabar Bi, Rasulullah juga sabar terhadap masakan Aisyah dan Khodijah. Kesempatan waktu luang ini kugunakan untuk menjemput isteriku. Apalagi ditambah berdesak-desakan dalam dengan suasana panas menyengat. Tapi mudah-mudahan sih nggak kenapa-kenapa,” ucap isteriku lagi.“Ya sudah, kalau begitu naik bajaj saja,” jawabku ringan.*******Pertemuan dengan mitra usahaku hari ini ternyata diundur pekan depan. “Ah…wanita gampang sekali untuk menangis,” batinku. Tes! Sesampainya di rumah, kepalaku malah mumet tujuh keliling.




















