Semua orang bebas masuk asal punya uang. Bokeb Eh.., kesempatan, kesempatan, kesempatan. Aku masih termangu. Lihatlah, masak ia begitu berani tadi menyentuh kepala Junior saat memijat perut. Ah apa saja. suara itu lagi, suara wanita setengah baya yang kali ini karena mendung tidak lagi ada keringat di lehernya. Aku terlambat setengah jam. Jangan di sini..!” katanya.Kini ia tidak malu-malu lagi menyelinapkan jemarinya ke dalam celana dalamku. Badannya berbalik lalu melangkah. Sebentar lagi Mbak Mona yang punya salon ini datang, biasanya jam segini dia datang.” Aku langsung beres-beres dan pulang.,,,,,,,,,,,,,, Kali ini dengan telapak tangan. Agar kejadian kemarin terulang. Lalu ngomong apa? Auhh aku mau keluar ah.., Yang tolloong..!” dia mendesah keras.Lalu ia bangkit dan pergi secepatnya.“Yang.., cepat-cepat berkemas. Aroma asli seorang wanita. Tapi mengelap dengan handuk hangat sisa-sisa cream pijit yang masih menempel di tubuhku. Aku bisa dapatkan ia, wanita setengah baya yang meleleh keringatnya di angkot karena kepanasan.




















