Dikeluarkannya uang satu juta keparat itu dari kantongnya lalu diserahkan kepada Dewi, dan secepatnya keluar. Tenang aja deh… Engga usah grogi gitu..!” si mungil tersenyum. Bokep Jepang Nafasnya masih memburu, di sela-sela isak tangisnya. Kalau yang lagi merokok itu sudah senior. Di depan, kembali ia bertemu dengan Dewi si resepsionis.“Sudah, pak..?” pertanyaan Dewi tidak digubris. Dijamin oke. Terasa batang kemaluannya mulai terjepit oleh benda aneh yang terasa pas sekali. Tenang mas, pelan-pelan saja… Jangan gugup gitu ahh..” masih teringat kata-kata wanita di panti pijat tadi, dengan senyum yang menggoda tapi ditafsirkannya sebagai sindiran.“Hei, cowok…!” Windu terkejut mencari sumber suara yang terdengar aneh itu. Dijamin oke. “Mas badannya bagus… Titi jadi terangsang nih!” si mungil mulai mendesah.




















