Tapi bukan Chie. Bokep Jilbab/Hijab Sial benar. “Aku akan berangkat ke Australia akhir Oktober.”
Aku terenyak, mengangkat tubuhku dan menatap matanya bertanya-tanya. Jay memandang mataku, dan melengos ke arah lain. “Masalah apa?” tanya Ray. Aku bangga, karena suaminya adalah seorang bule yang benar-benar bule, yang “open minded”. Aku memang malas kuliah, aku harus mengakuinya. Sial benar. “Masalah apa?” tanya Ray. Ray, pemuja kasih dan seorang pecinta. Karena seperti kata pepatah kuno, hanya setan yang mengerti setan. Mungkin aku takkan sesedih Chie, mungkin juga. Betapa aku menikmati ketakjuban perasaan yang dibawanya. “Chie, sudahlah.”
“Ray, Papa udah nggak ada.”
Kuusap belakang kepalanya, menekan tengkuknya, berusaha melegakannya. Dan aku tak bisa menolak ketika Chie mulai menciumi leherku dan membuka retsleting celanaku, menelanjangiku, membiarkanku mendesah saat jemarinya menyentuh batang kemaluanku.
