“Iiihh, kalian tanya apaan sih, gak pernahlah, sakit donk” jawabnya sambil semakin menggoyang kontolku. Bokep Tobrut Tanganku digenggam serta diapit hingga bener-bener nempel ke samping toketnya. Tapi aku tidak memperdulikannya, aku semakin menyodok anusnya pelan-pelan, Seusai aku merasa bakal keluar untuk yang kedua klainya, sodokanku kupercepat. “Maaf mbak, kalau bioskop ada di lantai berapa yak?” pura-puraku bertanya padanya. Sial aku malah tambah salah tingkah. Lama kelamaan aku berani untuk mengandeng tangannya sertadia gak marah. “Maaf mbak, kalau bioskop ada di lantai berapa yak?” pura-puraku bertanya padanya. “Iiihh, kalian tanya apaan sih, gak pernahlah, sakit donk” jawabnya sambil semakin menggoyang kontolku. Kumulai membuka omongan dengan menanyakan namanya. Lama kelamaan aku berani untuk mengandeng tangannya sertadia gak marah. Aku mencoba untuk meremas toketnya, tapi dirinya menepis tanganku. “Naik satu lantai lagi mas” jawabnya singkat
“Makasih mbak, maaf telah ganggu perjalanan mbaknya” kata-kata yang ngeluncur gitu aja dari mulutku.“Oh ya mbak ada yang lupa, maaf ya sebelumnya, mbak ini baru ada




















