“Eh teteh, boleh.” Jawab nya terlihat sedikit kaget mendengar todonganku, lalu dia mengotak atik hp nya lalu menyerahkan padaku. Segala yang aku perlukan tinggal aku minta belikan pada mreka siapa saja yang ada dirumah.Suatu hari, tiba-tiba aku mendengar suara laki-laki yang menyanyi-nyanyi diluar kamarku. Bokep Tante Itu si Budi. Disisi panggung itulah aku menungging merasakan genjotan kontol nya yang benar-benar bikin aku ketagihan.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, “Enak, makasih ya teh.” Katanya. Terbukti salah 1 hp dari mreka pernah hilang digondol teman-teman mreka2 juga. “Enak, makasih ya teh.” Katanya. “Kenapa?” Tanyaku. Aku bilang aja, kalo emang kelakuan teteh tuh ga ada malunya, aurat diliat-liat. Diam didekat pintu dapur sambil lirik sana sini, basa-basi menyapa mereka, mungkin hari itu sekitar kurang lebih 15 orang yang sedang berada dirumahku. Gumamku dalam hati. Aku lalu mengikutinya untuk ketempat jemuran. Budi tersenyum dan mencium keningku. “Oh jadi boleh lagi? “Rel, kemaren-kemaren ada cwo yang pake jaket coklat siapa?” Tanyaku. Hingga suatu hari, pembicaraan kami mengarah




















