Tiba-tiba Mas Toto berkata, “Mau keluar nih Dewi..!” sambil meringis menahan sakit. Bokep Arab Tapi sudahlah.Hari-hari berikutnya, kami masih sering ber-SMS ria. Dalam pesannya, dia minta ditemani nonton bola. Sebetulnya aku ingin sekali berdua dengannya di malam seperti ini. Kalau bicara langsung atau telepon kan beresiko ada yang menguping. Aku hanya tersenyum manja sambil mengibas rambutku. Dalam posisi seperti ini, penetrasi alat vital pria akan maksimal. Tidak kujawab. Padahal kami sama-sama berada di rumah. Tapi sudahlah.Hari-hari berikutnya, kami masih sering ber-SMS ria. Kamar Mas Toto sendiri ada di lantai atas, bersebelahan dengan adikku yang bungsu. Agak lama kukibaskan rambutku. Pintu kamarnya sengaja dibuka sedikit, memberi celah bagiku menikmati permainan seru mereka.Penasaran, kuturuti tantangannya. “Mas sudah ngga tahan, sayang..!” katanya. Baru kali ini aku merasakan sentuhan-sentuhan seorang lelaki yang membuatku nikmat keenakan.Tidak seperti Joko pacarku, Mas Toto sangat sabar menelusuri seluruh bagian tubuhku.
