Disini banyak berhadapan dengan pasien yang berbeda-beda keluhannya. Bokep Montok Dia langsung mendekati dan wajahnya berada didepan wajahku. Namun kini aku bekerja di sebuah klinik kecantikan. Ibuku tulang punggung keluarga jadi mau nggak mau aku harus membantu segala kebutuhan yang ada di rumah. Ntah kenapa biasanya aku dapat nomor awal tetapi ini paling akhir. Dari atas hingga ke bawah sehingga aku tidak mengenakan baju. Mungkin dia terpesona dengan kecantikan ku,“dengan mb Sela ya, cantik sekali…”“iya pak..hhe terimakasih pak…”Sekitar 30 menit pak Dedi mewawancarai aku. Dengan tiba-tiba dia melepas penisnya dan dia gesek-gesekkan di memekku. Aku semakin tak kuasa menahan hawa nafsu yang sangat memuncak itu. Aku tampak ketakutan dengan wajah ganas pak Dedi. Aku menunggu berjam-jam namun aku harus tetap sabar.Satu persatu masuk untuk wawancara langsung dengan pemilik klinik itu.




















