“Pri…bunda ingin kamu jawab sejujur- jujurnya ya,” kataku sambil menepuk lutut Prima yang saat itu mengenakan celana pendek abu-abu dan baju kaus oblong putih. “Boleh…tapi harus ini yang nyentuhnya,” sahutku sambil menarik penis Prima yang masih lemas. Bokep sex Ketika pandanganku tertumbuk ke sebuah laptop di atas meja tulis, iseng-iseng kubuka serta kuaktifkan laptop itu. Cuma belakangan ini kamu keliatan murung terus. “Sikapmu itu lho…kenapa belakangan ini kamu keliatan murung terus ? Dalam kaget kututupi sepasang payudaraku dengan kedua tanganku. Bundaaaa….”
“Ayo…bayangkan aja kamu sedang ML sama bunda…biar sampai ngecrot…biar kamu tenang nanti…” ucapku sambil mengintensifkan kocokanku. Langsung makan tanpa menengok ke kanan kirinya lagi.Saat itu suamiku sedang berada di Palembang. Maka kutarik lengannya sambil berkata,
“Duduk lagilah di sini. Dan…kusentuh zakar Prima yang sudah sangat tegang…berarti dia memang sudah terseret ke dalam arus nafsu manusia normal. Dengan lembut kubelai rambutnya sambil berkata setengah berbisik,
“Bunda sudah tau kok…kamu punya perasaan lain pada bunda….sejak awal berjumpa pun bunda sudah merasakannya…”




















