Kak Tina mengambil novelnya, hendak menyimpannya di dalam lemari. Waktu mengambil rumput sapi aku memikirkan semua yang terjadi, segalanya begitu fantastis. Bokep Barat Mataku kupejamkan, berpura-pura seperti orang tidur. Saat menyimpan sepatu di samping kamar, aku mendengar suara perempuan mengerang, mendesah-desah, yang keluar dari dalam kamarku. Hanya saja, rasanya lengket. Dengan tangannya Kak Tina merasakan kain celanaku. Celana seragamku aku rendam di kamar mandi.Aku menuju dapur, lalu makan bersama Kak Tina. Suatu sensasi yang aneh. Mukanya yang sedikit hitam bertambah gelap. Reflek kuelus sendiri kemaluanku. Tanganku pun bereaksi lebih berani, meremas pahanya yang kiri dan kanan. “Mimpi..” Aku ingat mimpiku, tapi lalu ingat bahwa aku mimpi dengannya, “Gak mimpi apa-apa”. Anak-anaknya dibawa semua. Aku tertarik untuk membacanya lagi nanti. Naluriku menyuruhku untuk menekan punggungku ke dadanya.




















