Iatersenyum. Masih melongo.Itu jendelanya dirapetin dikit.., katanya lagi.Ini..? Bokep STW Aku jelas mendengarnya dari sini.Kembali ruangan sepi. katanya.Kuputuskan untuk berani menatap wajahnya. Bayar arisan.Tidak apalah hari ini tidak ketemu. Aku menurut saja. Tetapi eh.., diamdiam iamencuri pandang ke arah juniorku. Iatersenyum. Wajahkumerah padam. Ataujanganjangan ia tidak masuk ke salon ini, hanya purapura masuk. Ia kerja di sana? Aku tertipu. Kulihatdi bawahku ada kain, ya seperti saputangan.Itu kali Mbak, kataku datar dan tanpa tekanan.Ia berjongkok persis di depanku, seperti ketika iamembersihkan paha bagian bawah. hah..? Iamenikmati, tangannya mengocok Junior.Besar ya..? Tapi ia masihberjongkok di bawahku.Yang ini atau yang itu..? Akumakin membenamkan wajah di atas tulisan majalah.Halo..! Suara itu lagi.Suara yang kukenal, itu kan suara yang meminta akumenutup kaca angkot. Ke bawah: Tidak. Ia tersenyumramah. Nafasnya tercium hidungku. Pintu salonkubuka.Selamat siang Mas, kata seorang penjaga salon,Potong, creambath, facial atau massage (pijit)..?Massage, boleh.
