Tubuh Pakdhe masih bergerak dengan liar selama beberapa saat lalu ambruk menindihku. Bokep Ojol Wajahnya menghadap selangkanganku sementara “pistol gombyok”nya dihadapkan ke wajahku. Tubuhku mulai terhentak dan aku mulai limbung. Tubuh Pakdhe tersentak-sentak lalu ambruk di atas perutku.Sungguh melelahkan pergumulan di pagi itu. Pakdhe melumat dengan rakus kedua belah bibirku. Tubuhku terasa mulai mengawang dan pandangan mataku nanar. Setiap pagi ayah selalu mengantar ibuku ke pabrik tempatnya sebelum berangkat ke kantornya.Rupanya sepeda motor ayah tertabrak truk saat mereka berboncengan ke pabrik ibuku. Mulut Pakdhe segera menyergap bibirku dan melumatnya dengan rakus. Gerakanku menjadi kian liar. Ia hanya sejenak menghentikan gerakannya. Apalagi kurasakan sentuhan kulit tubuh telanjang menempel hangat di punggungku. Tubuhku merasa segar sekali. Tubuhku semakin menggelinjang hebat. Aku tumbuh dalam limpahan kasih sayang kedua orang tuaku! Hatiku sangat sedih karena harus ditinggalkan orang-orang yang aku cintai. Desakan gejolak birahi semakin mendesak. Derit dipan kayu pun kudengar semakin keras.




















