Disabuninya dadaku, perut lalu diremasinya tetekku lagi seolah tak ada puasnya menikmati tubuhku. Penghasilanku pun besar. Bokep Cina Salah siapa? “Gak apa-apa, Nul, coba aja,” ajak Tini sambil menagmbilkanku separuh gelas dan menyodorkan kepadaku. Kita tentu tahu apa yang terjadi di kamar itu. Dosa siapa? Ada nasi goreng, bakmi, gorengan dll. Sisa uang kutabung dan sebagian kukirim ke desa. Gila! Karena itulah sampai saat ini aku tetap betah bekerja di kost itu meski gajiku kecil tapi “sabetan”ku besar. Langsung mencabut penisnya dan buru-buru keluar kamarku. Ugh. Pintu gerbang kost ditutup dan dikunci. Syahwatku terangsang berat. Tinggal aku sendirian disertai Mas Jono, Joni dan Didin. Jam 6 petang semua sudah selesai mandi dan ganti pakaian lalu kami menuju ke kamar Mas Jono yang paling besar.




















