“Aku, Kak.., Aku”, Jawabku. Bokep Tobrut Aku bersemu merah. Aku baru
ingat, kalau Bu Rochim ada acara di Dinas Pertanian. Aku memegang celana
pendekku di daerah depan. Dan
akhirnya Kak Tina pun menikah, lalu berhenti kerja. “Ini? Beratkupun saat itu belum sampai 40 kilo. Kak Tina
tak pernah lupa mengunci lemarinya. Mukaku tepat di antara bukit
kembarnya, sedang kejantananku tepat di kewanitaannya. “Berdiri sebentar, Sapto”. Lama kupandangi selangkangan
Kak Tina sampai dia mengubah posisinya. Aku segera menyudahi keasyikanku. Aku
masih terus mengintip, sampai akhirnya Kak Tina tampak terlonjak-lonjak
dari tempat tidur. Aku tetap memegang
dadanya, sampai aku tertidur dengan damai. Rasanya nikmat, nikmat
sekali. Aku tak
percaya. Aku menikmati saja. Aku
nyaris tak percaya. Kak Tina nafasnya tak teratur
saat membaca bagian yang menceritakan permainan cinta Marisa dengan
beberapa laki-laki. Kakinya terbuka lebar, sedang kain yang dikenakannya
tersingkap. Aku tak
percaya.
