Begitu gunung kembarnya kuremas, Indah langsung terpancing. Bokep Jepang “Loh, kok nekad amat. Godaanku disambut serius oleh Indah. Paling kamu minta ongkos pulang ‘kan?”, Kataku enteng. “Gimana apanya?” kata Indah lagi-lagi dengan nada manja. Baru kali ini aku melihat tubuh bagus seperti ini”, rayuku. Tanpa bisa menghindar, laharku pun ditelan Indah. Di saat aku mengarahkan gaya tidur Indah, secara tidak sengaja tangan Indah menyentuh ‘senjata pamungkas’ku yang dari tadi telah mengacung seperti anggota DPR yang melakukan interupsi. Nyentuh tubuhku aja nggak, kalau memang tubuhku Indah, dari tadi Mas kan udah menyerangku”, kata Indah nakal. Terus Mas.. “Loh, kok bengong, ayo foto lagi apa nggak!”, ujar Indah membuyarkan imajinasiku. “Hai, namaku Indah. Bareng ya..”
Selesai genjot-genjotan, aku dan Indah tidur terlelap hingga jam 6 pagi. Dan seminggu kemudian foto Indah muncul di tabloidku. Bukan itu!”“Lalu minta apa, kalau bukan minta uang?”
“Minta ‘rudal’mu lagi, puasin aku lagi donk..”
“Gimana yach..”, godaku. Teruskan Mas, terus ach.. “Gimana Mas, okey nggak?”, tanya Indah




















