Saya nggeletak nggak karuan di ranjang Juragan, mandi keringat, ngos-ngosan.“Itu buat kamu,” kata Juragan. Walaupun tak jarang lembar-lembar itu diberikan kepada kami dengan kurang sopan misalnya dengan diselipkan ke pakaian kami.Apa saya dan Simbok memang menggoda? Bokeb Saya buka salah satunya dan saya nyalakan lampunya, dan dua orang supir itu pun saya layani di sana. Tapi… kok rasanya enak dan nikmat sekali, sampai ada yang keluar dari badan saya sesudah itil dan memek saya dimain-mainkan Juragan? Perempuan yang ada di foto bersama Juragan itu benar istrinya, tapi sudah meninggal. Semüa orang di dalamnya mesti berjüang dan berkorban biar tidak tersingkir, dan tidak semüa jalan yang bisa dilalüi itü terang-benderang…Izinkan saya menceritakan kisah hidüp saya. Enak kan?”“Ahn…” desah saya karena keenakan pentil saya dimain-mainkan, akibatnya omongan saya sudah nggak terkendali,“Iya Juragan… saya suka dicium kayak tadi…”“Bener? Saya juga berkali-kali tidur dengan Juragan. Saya sendiri tidak merasa cantik.




















