Akhirnya untuk aku hanya bisa menutup mata dan menikmati gelenyar kenikmatan dari setiap remasan tangan kak Dewi. Bokep China Tangan kak Dewi kupaksa agar mau melingkari pinggangku. Pikiranku benar-benar tidak waras.Aku membayangkan tubuh kak Dewi aku gumuli dan kuremas remas. Aku maklum dengan apa yang diinginkan kak Dewi. Ujung-ujungnya ia pasti akan bilang, “Gampang deh soal itu, yang penting karier dulu…!”, aku percaya saja dengan kata-katanya. Kemaluanku menggesek-gesek persis kemaluan kak Dewi. Pikiranku kacau sekali. Ya wanita cantik ! Makin lama tubuhku makin bergeser. Siapa… lagi yang senyam-senyum.Mmm enak !”, kataku sambil menyuap sesendok nasi goreng hangat.“Mandi dulu sana, dasar jorok !”, kata kak Dewi sambil meletakan piring yang dipegangnya.“Jorokan juga kak Dewi, gituan dijilatin hiiii….”, kataku dalam hati, tapi kemudian bergegas mandi, eh keramas juga !Segar sehabis mandi, hampir aku balik lagi ketika menyadari dimeja makan Kak Dewi tengah sarapan ditemani kak Sinta.“Ikutan Indonesian Idol dong ted !, jangan cuma berani nyanyi dikamar mandi aja !”,




















