Deg…, dadaku berguncang mendengar perkataan Fifi yang ceplas ceplos itu. Setelah itu Fifi mulai melepas mulutnya dari penisku. Bokep STW Kusibak semua penghalang yang merintangi tanganku untuk menjamah kemaluan, dan kini semakin nampak wajah asli kemaluan Fifi indah montok putih kemerahan dengan bulu jarang tapi teratur letaknya. Kubersihkan diriku. Fifi mengelus punggungku perlahan seolah merasa takut kehilangan kenikmatan yang sudah direguknya. Lidahnya menjilat dan mengecap seluruh bagian penisku. Akhirnya, Kutekan semua penisku dalam-dalam dan kusaksikan Fifi terpejam dan berteriak keras. Akhirnya, Kutekan semua penisku dalam-dalam dan kusaksikan Fifi terpejam dan berteriak keras. Kulihat kepala Fifi naik turun mengelomoh penisku yang menegang. Akhirnya aku tidak tahan merasakan kenikmatan yang tiada tara ini. Dia tersenyum melangkah menuju kamar mandi. Fifi merasakan juga rupanya, dia mengimbangi dengan menjepitkan kedua kakinya dipinggangku sehingga gerak penisku terhambat. Sesekali kulirik paha Fifi yang putih itu tersingkap karena roknya pendek, dan Fifi tetap tidak berusaha menutupi.




















