Kantornya “x” (nama koranku), khan. Link Bokep Saat aku kembali, gerombolan Diana masih ada di sana.“Saya ke kantor dulu ya, memberikan kaset rekaman dan hasil photoku. Aku mainkan lidahku di puting kedua buah dadanya yang mulai mengeras. Kami berciuman kembali. Aku berhenti, lalu aku bertanya kepada Diana“Diana kamu udah pernah dijilatin itunya?”“Belum…, kenapa?”.“Mau nyoba nggak?”.Diana mengangguk perlahan.Takut ia berubah pikiran, tanpa menunggu lebih lama lagi langsung aku buka celana dalamnya, dan mengarahkan mulutku ke kemaluan Diana yang bulunya lebat, kelentitnya yang memerah dan baunya yang khas. Gak ada yang mau ngantarin nih.”Aku pun mengangguk. Rambutnya panjang. Anak ini badung juga. “Mas Ray…, aahh…, mmhhaahh…, Aahh…” Dia kelojotan. Nanti pasti ada lagi yang ingin manjat tugu selamat datang.” Kata gadis yang menarik perhatianku itu.Aku pun duduk dekat mereka, berbincang tentang pemilu kali ini. Aku berhenti, lalu aku bertanya kepada Diana“Diana kamu udah pernah dijilatin itunya?”“Belum…, kenapa?”.“Mau nyoba nggak?”.Diana mengangguk perlahan.Takut ia berubah pikiran, tanpa menunggu lebih lama lagi








