Akhirnya aku meledak. Gawat pikirku. Bokep Live Entah apa kurangnya gadis cantik ini hingga aku menyia-nyiakannya. Tapi rumah siapa ini? Aku bukan remaja frustasi yang melarikan diri ke dalam alkohol. Rumah Felly?Belum habis keherananku, tiba-tiba ada ketukan di kaca jendelaku. Dia selalu cemberut kalau aku keluar bersama cewek. Tapi mengapa setiap ketemu dengannya aku selalu merasa membutuhkannya. Tidak juga. “Rick, aku harus pergi sekarang,” ia diam sejenak, “Nanti sore kau boleh telepon aku.”
“Thanks Fell,” aku berdiri mendekat, kukecup keningnya dan kutinggalkan ia. Benar-benar aku ingin menghindar darinya. Aku juga dapat sebenarnya. Tapi dia menyadari bahwa apa yang ada pada kami bukanlah cinta. Kulihat sebuah Honda Civic berhenti di depanku. Itu saja. Uang kita bagai setumpuk kertas gurauan dengan angka nol berderet-deret.Pukul 2 lewat. Segar. Buah dadanya yang berukuran sedang tapi padat, kuremas-remas sambil ia terus menghisap-hisap penisku yang semakin menegang.Kuangkat kepalanya.




















