Sejuk. tetap mereka tertidur nyenyak, padahal AC mati.Aku memandang “partner”ku. Bokep Arab Ringan sekali. Aku melanjutkan tidurku.Tidak berapa lama aku terlelap, aku merasakan kaki anak di sebelahku menyentuh kakiku. Sesuatu itu sudah basah. Tangan ibu itu mulai duluan, menyusup di bawah sweater, mencari “adikku” yang mulai tegang lagi. Perjalanan cinta kami bisa dibilang cukup mulus. Eee, kurang ajar. Pelan sekali, sikuku bergerak. Apabila dililhat dari jauh, seperti orang yang tangannya kedinginan karena AC. Maaf ya,” jawabku agak keberatan. Dia melenguh. Tapi aku tidak mau mengambil resiko terdengar. Merasakan lipatan lain di dalam yang sangat basah. aku tidak peduli. Dan keras. Kali ini, dua kancing tepat di depan dada besar itu aku buka. AKu mengerti. Oh tidak. Tangan dia sepertinya cerdas, kembali mencari sasarannya yang tadi lepas. Aku memejamkan mata lagi.“Buka matamu, awasin ….”Aku tidak mengerti. aku membuka mataku.
