Ia menghembuskan asap rokok ke arah Windu sambil menyilangkan kaki kanan di atas kaki kirinya. Bokep Arab Kondom yang dipakainya terjatuh ke lantai kamar mandi, karena batang kemaluan yang sudah kembali menciut. Atau mau ngobrol dulu, atau mau yang lain, terserah si oom deh!” si mungil itu mulai menyalakan rokok Sampurna hijaunya. Semuanya tak digubrisnya. Nah, yang itu, Titi, anak Sukabumi… Kalau untuk servis ekstra, Titi ini jagonya. Lampu-lampu jalanan sepanjang Bypass mulai menyala seolah menyoroti dirinya. Kini ia mulai tertawa terbahak-bahak. Akhirnya ia akan merasakan tubuh seorang wanita yang selama ini cuma bisa dilihatnya di film-film sambil ngeloco alias bermasturbasi. Akhirnya saat itu tiba juga. Tubuhnya terbujur kaku, batang kemaluannya yang terbungkus karet berdenyut-denyut tidak menentu. “Mau yang lebih enak? Perasaan Windu campur aduk. Namanya Nani. Windu memejamkan mata berusaha mengusir wajah kedua orang itu. Obrolan mereka terhenti saat Windu dan si resepsionis melewati mereka dan berbelok menaiki tangga kayu.




















