“Buka dong kaosnya…” setelah kubuka kaosku, aku menghampiri Rini dengan merebah di sampingnya kirinya. Bokep Jilbab/Hijab Aku kali ini benar-benar canggung bertemu dengan mereka, tidak seperti biasanya “Eeehh hai.. Sesekali dia menciuminya dengan lembut. ia masih ingin menguasai kontolku demi kepuasannya untuk beberapa lama. lalu ML. duh kamu rileks deh, sekali2nya kamu manggil aku Rini” Betul, aku selalu memanggil Rini dengan panggilan teteh. Sesekali dia menciuminya dengan lembut. “Ngggg… nggak kok teh, kagum aja dan iri sam Wein bisa punya istri se-perfect Teteh” ujarku menggombal. yang berarti 14 hari sebelum aku mens. Tidak lama kemudian pintu kamar terbuka, Rini masuk kembali dan langsung menyerangku. “Oke teh, jadi aku ke apartemen aja nih” “Iya you can come”Lusanya aku tiba di apartemen, sengaja aku bilang Rini kalau aku akan datang lebih cepat mungkin sebelum gelap agar tidak terlalu larut pulangnya. “Sejak itu Wein kehilangan fungsi seksualnya. “Sempit nih Teh” “Lanjutin….




















