Jangankan untuk ML, sekedar menciumpun rasanya hampir mustahil. Film Porno “Baca di rumah,” bisiknya.Aku lega melihat Mbak Mira datang ke counter bus PATAS AC
seperti yang diberitahukannya lewat sobekan kertas. Hanya Mbak Mira ini lumayan tinggi,
tidak seperti Farah yang pendek, meski sama-sama agak gemuk. Kudekatkan, dan kukulum lembut bibirnya. Hampir jam 10 malam
kami baru keluar dari mall. “Cowok di mana-mana sama aja, banyak bo’ongnya.”
“Ya terserah kamu sih kalau kamu nganggep aku bohong. Kemudian kurasakan Mbak Mira melepaskan bibirnya dari bibirku,
pelahan menyusur ke bawah. Kujulurkan lidahku, kutusuk-tusukan pelan ke daging menonjol di
antar belahan vagina Mbak Mira.Pantat Mbak Mira mulai bergoyang-goyang pelahan, sementara
tangannya menjambak atau lebih tepatnya meremas rambutku, karena jambakannya
lembut dan tidak menyakitkan. Aku duduk bersandar pada dinding kamar mandi, kali ku
luruskan, sementar Mbak Mira duduk di atas pahaku, lututnya menyentuh lantai
kamar mandi. Sebelum keluar dari mall Mbak Mira sempat memberiku
sobekan kertas, tentu saja tanpa sepengetahuan Farah.




















