Aku segera menyomot payudara Maya dengan mulutku.“Mmmm… suuup… mmm…” kukenyot-kenyot lalu aku sedot putingnya.“Mass… sakiit…” rintih Maya sambil memegangi vaginanya.Sekali lagi tak aku hiraukan rintihan itu. Bokep Live “Kayaknya bete banget lagunya.”
Aku menghentikan petikan gitarku.“Yah, gimana ya… kayaknya aku lebih suka sama Maya deh ketimbang sama dia.”Nah lo! Tangannya masih terus meremas-remas susunya sendiri. Matanya terpejam rapat seakan diantara hitam terbayang lidah-lidah kami yang saling bertarung, dan saling menggigit.Tanganku tanpa harus diperintah sudah menyusup masuk ke balik kaos ketatnya. Lubang kawin itu mengkilap oleh lendir-lendir kenikmatan Maya. Setidaknya aku bisa mengobati kekecewaanku kepada Rere.Malam makin sepi. Mayapun terlelap kecapaian.Kreek… Pintu kamarku dibuka. Lalu masukkan lagi, keluar lagi begitu berkali-kali. Tangan kirinya bermain-main di belahan vaginanya yang telah basah.




















