Sudah lama dia pengen merasakan tubuhmu!” Sita tertawa.Aku jadi tidak tahu harus berkata apa lagi. Apalagi kini sudah mendekati tanggal-tanggal krusial menjelang menstruasi, dimana aku dituntut oleh mertua agar segera hamil. Bokep Barat ”Sapa bilang aku mau ML? Selalu pulang kan tiap malam?”Aduh, aku memukuil dahiku sendiri. Meski ukurannya tidak sebesar milik istrinya, tapi dia terlihat sangat menikmatinya.Ketika kedua payudaraku sudah sepenuhnya berada di dalam ’kekuasaan’ bang Irul, bibir lembut Sita kurasakan perlahan mengecup bibirku. Meninggalkanku dengan segudang pertanyaan tambahan, kenapa dia pergi setelah pertanyaanku barusan? Aku tidak tega mengkhianati suamiku. Keduanya tampak begitu menikmati percumbuan itu seolah-olah di dalam kamar hanya ada mereka berdua, tanpa memperdulikan kehadiranku disana. Nggak usah malu.”Sita membalas dengan senyuman pula. Dan sebelum dia sempat tersadar, aku segera menyambar dan melumat bibirnya dengan rakus. Jangan, Sit! Awalnya aku mencoba untuk bersabar, berusaha tenang, dan terus memberinya waktu.




















