Lagi aku perkosanya nggak kasar.”“Mana ada perkosa nggak kasar?” Tari tertawa lagi.“Dan kalo dia nggak marah, perkosa aja dia tiap hari.”“Kasian juga kalo diperkosa tiap hari. Link Bokep Sampai kurasakan alat kelTarinku berdenyut-denyut, siap untuk memuntahkan sperma.“Mir… aku… udah mau.. Tidak hanya itu, Tari juga sesekali mengemut telur kembarku sehingga menimbulkan rasa ngilu yg nikmat.Sedotan mulut Tari benar-benar membuatku terbuai, apalagi ketika ia menyedot-nyedot ujung k0ntolku dgn kuat. Tp tampaknya dia tidak terlalu mempermasalahkannya.Nafsuku sulit ditahan. Rina mendekatkan wajahnya ke wajahku. Nggak tau baliknya kapan.” Tari menjelaskan.“Nggak masalah kok. Untuk mengistirahatkan si “ujang”, aku menggunakan jari-jariku untuk mengobok-obok vagina Lia. Lain kali juga aku nggak keberatan.”“Huss! Nah lho? Lia duduk bersimpuh di ranjang.“Ayo berbaring disini, Mas Sandi.”Aku berbaring di ranjang dgn berbantalkan paha Lia. Karena nafsuku sdh sampai ke ubun-ubun, maka akal sehatku pun hilang.“Cerita doong..!” Tari kembali mendesak.“Mir.., kamu mau pesta “assoy” lagi nggak?” aku memulai. Lagi aku perkosanya nggak kasar.”“Mana ada perkosa nggak kasar?” Tari




















