sambil gugup aku membalikkan badanku dan memandang Shintia yang masih berdiri tetegun dengan tingkahku barusan.” eh….sorri ya Shin, aku lupa kamu ad disini…”
” E e e…nggak koq mas, nggak pa pa…” suara Shintia terdengar gugup bercampur malu. Bokeb Pelan-pelan dong..!” katanya sambil mendesis kesakitan tapi nikmat.Aku melepaskan tanganku dan jariku masuk ke liang vaginanya. Ketika kudorong ternyata sedang dikunci.“Hey..! ” Iya beneran ….ih mas genit ah…” sambil mencubit pinggangku dia mengerling kearahku. Aku kemudian menjilati telinga dan tengkuknya. “Ahhh… mhhh… massss…” demikian desahannya sambil menyebut-nyebut namaku.Aku terus beroperasi di vaginanya. Di otakku cuma ada satu pikiran gimana caranya meniduri Shintia.Secara spontan aku merangkul dan mencium kening Shintia. Sekali-sekali kutusukkan jariku ke dalam vaginanya, membuat Shintia tersentak dan memekik kecil.Kugesek-gesekkan sekali lagi jariku dengan vaginanya sambil memasukkan lidahku ke dalam lubangnya. Buka dong..! Hebat juga, ternyata dia sangat pandai berciuman dengan lidah.




















