Aku diam saja dan terus mencium lehernya. Bokep HD Akupun merasakan kenikmatan yang baru kali itu kurasakan ketika seluruh batang kemaluanku tertanam di lubang kemaluannya, terjepit dan seperti dipijat. Lenguhannya yang panjang membuatku semakin terangsang. “Lebih cepat sedikit Ren, ahhh, enak sekali”. “Besar juga punyamu Ren” kata Evi di tengah racauannya. “Di simpan buat lain kali aja ya Ren”, katanya ketika nafasku mulai kembali tidak beraturan. Evi pun melengos. “Kok dimatiin, abis ini adegannya seru loh..?” katanya sambil duduk di sebelahku dan menyalakan VCD lagi. Penisku semakin tegang dan mulai basah. Desahannya membuatku semakin bernafsu dan akupun mencium bibirnya,
lehernya dan belakang telingnya. Aku menoleh dan oh god, Evi cuma
menggunakan handuk saja. “Kalo dijilat gitu rasanya enak gak?” tanyaku. Pelan-pelan aku mencium aroma wangi dari tubuh Evi yang segar setelah ia mandi. Sambil menikmati kuluman Evi, aku melihat ke arahnya. Evi tersenyum saja menjawabnya, “Dah, liat dulu aja” Sekarang aku semakin gelisah dan penisku
semakin menegang. Akupun segera melumat
