Waktu terus berlalu. Gadis ini benar-benar cantik. Bokep Jilbab/Hijab Sesaat kemudian kaos itu telah kubuka. “Tidak ikut tadi?”
“Nggak.”
“Kenapa?”
“Lagi marahan aja.”
“Wah.., gawat nih.”
“Biarin aja.”
“Kenapa emangnya?”
“Dia ketangkap basah selingkuh dengan temanku, tapi tidak mengaku.”
“Perang, dong?”
“Aku marah! Pusing ah mikirinnya. Mikha mengangguk perlahan. Kunikmati kecantikan wajahnya. “Memang akan terus di sini? Politik? Pusing ah mikirinnya. Aku tersenyum, dan ia pun tersenyum. Dari baju kaosnya yang pendek, dapat kulihat putih mulus perutnya. Atau sebuah ketololan. Entah apa yang dikejar mereka, para simpatisan itu. “Kamu selingkuh juga.” Jawabku asal-asalan. Mikha tersentak kaget. Sesekali kurasakan jari jemari Mikha merenggut rambutku, sesekali kurasakan tangannya mendekapku dengan erat. “Kamu sudah punya pacar, belum?” Tanyaku. Usianya baru 17 tahun, tapi tidak mendaftar pemilu tahun ini. Ngantuk. Aku males pulang jadinya. Tiba-tiba Mikha mencium pipiku. Tapi tadi katanya ngantuk?”
“Udah terbang bersama asap.” Katanya, tubuhnya doyong ke arahku, melingkarkan lengan ke bahuku, dadanya menempel di pangkal tangan kiriku. Tanganku membuka kaitan BH hitamnya. Lalu ia memasukkan batang kemaluanku




















