Nyaris seperti minyal goreng.Belum lama aku menikmati pijatannya di dadaku, lagi lagi aku jadi korban kejahilan mbak nila. Bokep Family Mungkin itu sifat individualistis masyarakat jakarta, berbeda jauh keadannya kala aku masih kuliah di bandung dulu. Pada awalnya aku agak kebingungan mencari tempat tinggal, apalagi demi menghemat ongkos aku lebih mengutamakan yang tidak terlalu jauh dari tempat kerjaku. Jujur semuanya terjadi begitu cepat, aku bahkan tak begitu ingat jelas bagaimana semua bisa terjadi. Hihihi” goda mbak nila lagi.Disaat saat aku tengah berupaya keras menurunkan gairahku, mbak nila malah menjahiliku lagi dengan mulai kembali mengelus putingku dengan sebelah tangannya.“A-aduh mbak.. Buat besok sarapan aja yaa.. Spontan wajahku memerah, akupun membenarkan posisi dudukku. Kemudian ditariknya kepalaku hingga mendekat ke dadanya. Udah pokoknya makan dulu sana, baru tidur istirahat. Namun aku nyaris melompat dan terjatuh dari kasur melihat sesosok mbak nila yang masih terlelap tanpa pakaian di sebelahku.




















