Tia yang sederhana dan terkesan baik-baik sedang tidak hadir. “Aku udah tahu. Bokep sex Tapi tiba-tiba Bram berhenti dan berdiri.“Yahh??” Tia merengek kecewa. Bagaimana kira-kira reaksi Bram. Biarpun tadi udah, kayaknya sebentar lagi aku ngecrot lagi.” Bram terus memancing-mancing Tia.“Auhhh…. Sebelum Tia sempat protes, Bram menggenggam satu tangannya dan mendorong Tia ke arah sofa sampai kepalanya bersandar di sofa. Biarpun sudah orgasme satu kali, Tia masih ingin vaginanya dipenetrasi. Baguslah, pikirnya. Dua-duanya terlalu capek untuk ngobrol ataupun merasa bersalah. Adiknya itu tidak bisa dibilang ganteng, malah tampangnya terhitung pas-pasan. Semua itu tidak sempat diperhatikan Tia. Tia menurut, berharap Bram melanjutkan ronde 3. Kalau Tia pacaran dulu sama Bram, pastinya mereka bisa lebih saling ngerti, atau bisa putus tanpa repot kalau memang Tia nggak suka.




















