Aku terbelalak begitu mengetahui yang menelusup itu adalah tangan Tante Ani.“Tante.. Bokeb anu.. Tapi masih dua minggu lagi kok tante, sekarang-sekarang ini baru tahap penggojlokan,” Aku sudah mulai tenang kembali.“Pelajaran kamu terganggu nggak?”“Ya sebenarnya lumayan menggangu tante, habisnya latihannya belakangan ini berat banget, soalnya sekolah sengaja mendatangkan pelatih sepakbola beneran. Yang aku tahu, aku sempat melihat bibi pembantu keluar rumah melalui pintu samping, yang tidak lama kemudian disusul Tante Ani yang keluar lagi dari ruang tengah.“Bibi tante suruh beli kue. Aku yang awalnya dikenal pemalu dan jarang bergaul dengan teman cewek, mulai dikenal sebagai play boy. Aku terbilang sering main ke rumah Agus, begitu juga sebaliknya Agus sering main ke rumah pamanku, tempatku tinggal. Emang anunya siapa?” Tante Ani meledek kegugupanku yang membuatku makin jengah. Tante Ani yang mengendari mobil itu, dan sendirian.“Dik, cepetan masuk, ntar keburu ketahuan yang lain,” panggil Tante Ani sambil membuka pintu depan sebelah kiri. Lain waktu aja saya main lagi tante,”




















