“Sekarang? Bokep Family Remasan dan kuluman pada putingku mengiringi gerakan di atas Bobi
dan,“Bobii, yess” desahku beberapa menit kemudian saat kugapai orgasme yang kedua darinya, dan disusulnya
tak lama kemudian dengan pelukan kuat tubuhku.Aku langsung terkulai lemas dalam pelukan Bobi, napas kami menyatu dalam irama tak karuan, berulang kali
kuciumi wajah dan bibirnya yang tampak semakin menggemaskan, begitu juga dia lakukan padaku. Terlupakan sudah kelelahan dan
keletihan yang kualami, tak terhitung berapa kali lagi aku mendapatkan orgasme tambahan dari JJ,
sepertinya aku benar benar dipacu hingga batas terakhir birahiku.Terlupakan sudah bahwa JJ tua yang bertubuh gendut dengan mata agak juling sedang memacu birahinya
diatas tubuhku, yang ada hanyalah seraut wajah dan bayangan si Bobi yang macho.Hingga semburat sinar matahari yang mulai menampakkan dirinya diufuk sana, kami baru bisa memejamkan
mata dengan keletihan yang teramat sangat, sepertinya aku tak mampu lagi melalui hari esok.Bunyi telepon membangunkanku, JJ masih terlelap dengan dengkurnya yang keras seperti Babi yang sedang
digorok, kembali perasaan jijik menghampiri mengingat bahwa tubuh gendut




















