Kurasa dia mengangkat lututnya, menggepitnya di pantatku. Bokep Tuh mumpung lagi berdiri…”Hampir tak kuat aku menahan tawa dengan canda Cenit, tapi tampaknya Rinay menanggapinya dengan serius, dia menggerakkan pantatnya, memelukku dari atas dan mengempot ke bawah. Nafasnya terdengar agak memburu, gadis ini sudah mulai terangsang. Nggak sabar pengen… ”“Pengen apa, hayo!”“Pengen … ‘itu’ ya… ” katanya nakal sambil terkekeh.“Itu apa? “Ooohhhhh….”Aku membantunya dengan menekan semakin dalam. Sedari tadi punyaku keluar masuk menyelusuri seluruh lipatan kemaluan gadis itu.Berkali-kali gadis itu menggeram menahan rasa. Yah, tak ada rahasia di antara kami. Tapi sesuatu menyebabkan aku berhenti …Masih dalam keadaan bersetubuh dengan Liani… ada sekelebat bayangan melintas. Ketika kuraba kemaluannya, lendir pelicin yang kental sudah mulai keluar.Perlahan aku mengusap-usap jembut halus yang tumbuh di sana. Liang kemaluannya terasa semakin rapat dan sangat licin, mencengkram kuat batang kemaluanku yagn menegang.Aku kendurkan sedikit gerakanku.




















