“Dah beres yam mas?, Mbak Maya mana?”sambil kucek-kucek mata Dita bangun.“Tuh ditunggu Mbak Maya dikamar!” jawabku. Bokep Barat “Hallo…dimana mas?”Tanya Dita“Masih di tol Jagorawi arah pulang baru nyampe Cibubur, knapa?” tanyaku. Kan mama tadi bareng aku berangkatnya?”tanyaku heran. Yang bikin aku ga konsen makan liat Dita pake daster hitam kontras sama kulitnya yang putih, no bra, no CD…glek bikin jakun turun naek. Aku langsung ambruk terlentang dikarpet. “aaakkkhh…Diiiiit..crooot…crooot…croot…crooot..”te mbakan maniku kena wajahnya. “Yang paling bagus itu yang langsung nyemprot dari ‘alatnya’ soalnya masih panas jadi langsung kerasa khasiatnya,” kata Maya lagi. “Hihihihi….kaget yah?Dita kan pengen facial lagi mas!”jawab Dita. Kuhisap habis cairan yang keluar dari memeknya. “Uupss…maaf abisnya kebawa suasana!” kataku. Keliatan Dita kaget mangap ga siap jadinya ada sebagian yang masuk mulut.“Iiihh…hueeek..”katanya sambil mau muntah. Kumasukkan kontolku ke memeknya. Untung mertuaku lagi keluar kota jenguk sodaranya yang lagi sakit.Itulah serba-serbi kehidupan kami di rumah ini.




















